[1]DILEMA OPORTUNIST
Ketika tingkah makin menjadi,dimana keberadaan yang kita sadar bahwa itu hak yang diberikan Tuhan kepada kita semakin tersudatkan.Alam kesadaran kita sebagai insan yang mulia seakan terhapus oleh segenap ambisi.Berpaling dari itu, manusia seakan menjadi insan yang oportunist,dalam keadaan dan situasi berbeda sekalipun.
Dari puncak garis yang vertikal kita bisa melihat,mendengar,dan merasakan betapa arogansinya hak kita yang didengungkan mereka,walau hanya bisa berpersepsi dan berasumsi ,yang mereka tidak sadar persepsi dan asumsi telah banyak mengorbankan arang mulai dari sosial,budaya,dan hak-hak lainya yang padahal oleh Diabad Millenium ini kadang kita selalu diuji wawasan dan daya nalar kita tentang hakikat hidup dan kehidupan. Lepas dari politik dan ambisi individu,kita harus sadar bahwa kita adalah ada dalam negara yang mempunyai tatanan sosial yang sangat pluralis,disisi lain ciri yang kita tonjolkan tentang kemasyarakatan yang dulu pernah diwariskan oleh leluhur kita ada baiknya kita lanjutkan.
Jika kita tak sadar tentang itu maka suatu saat kita akan alami tentang zaman yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah modern,yaitu tentang suatu bangsa yang besar dan suatu negara yang kuat hancur oleh arogansi masyarakatnya tanpa ada yang mampu mengontrol dan mengendalikanya.Hanya dengan rasa saling menyadari serta saling mengerti tentang kewjiban dan hak serta tugas masing-masing maka kiranya kita bisa luput dari aib itu.
Kita musti ingat apa yang yang dikatakan seorang George Wesington tentang negara yakni”jangan tanyakan apa yang telah diberikan negara kepadamu,tetapi tanyakan apa yang telah diberika kamu pada negaramu”
[1] Created on 2/24/2007 2:36:00 PM
come with me
0 komentar